Minggu, 04 November 2012

TRANSFORMASI GEOMETRI

Transformasi digunakan untuk untuk memindahkan suatu titik atau bangun pada suatu bidang.


Transformasi geometri adalah bagian dari geometri yang membahas tentang perubahan (letak,bentuk , penyajian) yang didasarkan dengan gambar dan matriks.


Transformasi pada bidang terdiri dari 4 macam :
1. Pergeseran (Translasi)
2. Pencerminan (Refleksi)
3. Perputaran (Rotasi)
4. Perkalian (Dilatasi)




A. Pergeseran (Translasi)
Perpindahan titik-titik pada bidang dengan jarak dan arah tertentu yang diwakili oleh ruas garis berarah (vector) AB atau dengan suatu pasangan bilangan.


Sifat:
  • Dua buah translasi berturut-turut é a ù diteruskan dengan
                                                 ë b û
    dapat digantikan dengan é c ù translasi tunggal é a + c ù
                                     ë d û                       ë b + d û
  • Pada suatu translasi setiap bangunnya tidak berubah.



B. Pencerminan (Refleksi)
Transformasi yang memindahkan titik-titik dengan menggunakan sifat bayangan oleh suatu cermin.

Ket. : Ciri khas suatu matriks Refleksi adalah determinannya = -1



SIFAT-SIFAT
  1. Dua refleksi berturut-turut terhadap sebuah garis merupakan suatuidentitas, artinya yang direfleksikan tidak berpindah.
  2. Pengerjaan dua refleksi terhadap dua sumbu yang sejajar, menghasilkan translasi (pergeseran) dengan sifat:
    • Jarak bangun asli dengan bangun hasil sama dengan dua kali jarak kedua sumbu pencerminan.
    • Arah translasi tegak lurus pada kedua sumbu sejajar, dari sumbu pertama ke sumbu kedua. Refleksi terhadap dua sumbu sejajar bersifat tidak komutatip.
  3. Pengerjaaan dua refleksi terhadap dua sumbu yang saling tegak lurus, menghasilkaan rotasi (pemutaran) setengah lingkaran terhadap titik potong dari kedua sumbu pencerminan. Refleksi terhadap dua sumbu yang saling tegak lures bersifat komutatif.
Pengerjaan dua refleksi berurutan terhadap dua sumbu yang berpotongan akan menghasilkan rotasi (perputaran) yang bersifat:
  • Titik potong kedua sumbu pencerminan merupakan pusat perputaran.
  • Besar sudut perputaran sama dengan dua kali sudut antara kedua sumbu pencerminan.
  • Arah perputaran sama dengan arah dari sumbu pertama ke sumbu kedua.


C. Perputaran (Rotasi)
Transformasi yang memindahkan titik-titik dengan memutar titik-titik tersebut sejauh θ terhadap suatu titik
pusat rotasi.

Suatu rotasi dengan pusat P dan sudut rotasi θ dinotasikan dengan R (P, θ ).

Ket.: Ciri khas suatu matriks Rotasi adalah determinannya = 1





SIFAT-SIFAT
  1. Dua rotasi bertumt-turut mempakan rotasi lagi dengan sudut putardsama dengan jumlah kedua sudut putar semula.
  2. Pada suatu rotasi, setiap bangun tidak berubah bentuknya.
    Catatan: 
    Pada transformasi pergeseran (translasi), pencerminan (refleksi) dan perputaran (rotasi), tampak bahwa bentuk bayangan sama dan sebangun (kongruen) dengan bentuk aslinya. Transformasi jenis ini disebut transformasi isometri. 


D. Perkalian atau Dilatasi
Transformasi yang mengubah jarak titik-titik dengan factor pengali tertentu terhadap suatu titik tertentu.

Perkalian atau dilatasi ini ditentukan oleh factor skala (k) dan pusat dilatasi.




Ket.: (0, k) merupakan perbesaran atau pengecilan dengan tergantung dari nilai k.

Jika A' adalah peta dari A, maka untuk:a. k > 1 ® A' terletak pada perpanjangan OAb. 0 < k < 1 ® A' terletak di antara O dan Ac. k > 0 ® A' terletak pada perpanjangan AO




E. Transformasi oleh suatu Matriks.



Prinsipnya adalah mencari matriks invers dari matriks transformasi yang diketahui.



Tabel macam-macam Transformasi dan matriksnya :

MACAM-MACAM BILANGAN

Macam - macam bilangan

Sepuluh Bilangan Pertama dari :



     a)  Bilangan Cacah
     b)  Bilangan Asli
     c)  Bilangan Genap
     d)  Bilangan Ganjil
     e)  Bilangan Prima
     f)  Bilangan Komposit
     g)  Bilangan Persegi
     h)  Bilangan Segitiga


a)  BILANGAN CACAH
Bilangan cacah adalah himpunan bilangan asli ditambah dengan nol.
Contoh :
{0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 ...}
b)  BILANGAN ASLI
Bilangan asli adalah himpunan bilangan bulat positif yang bukan nol. Nama lain dari bilangan ini adalah bilangan hitung atau bilangan yang bernilai positif (integer positif).
Contoh :
{1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 ...}
c)  BILANGAN GENAP
Bilangan genap adalah Bilangan yang Habis dibagi 2 atau sisa hasil baginyaadalah 0.
Contoh :
{2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20 ...}
d)  BILANGAN GANJIL
Bilangan ganjil adalah bilangan yang jika dibagi 2 memiliki sisa 1
Contoh :
{1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19...}
e)  BILANGAN PRIMA
Bilangan prima adalah bilangan asli lebih besar dari 1 yang faktor pembaginya adalah 1 dan bilangan itu sendiri.
Contoh :
{2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, ...}
f)  BILANGAN KOMPOSIT
Bilangan komposit adalah bilangan asli lebih besar dari 1 yang bukan merupakan bilangan prima. Bilangan komposit dapat dinyatakan sebagai faktorisasi bilangan bulat, atau hasil perkalian dua bilangan prima atau lebih. Atau bisa juga disebut bilangan yang mempunyai faktor lebih dari dua.
Contoh :
{4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 18, …}
g)  Bilangan Persegi
            Contoh pola bilangan persegi:
                         {1 ,4, 9, 16, 25, 36, 49, 64, 81, 100…}
 
Mengapa disebut pola bilangan persegi? Perhatikan pola bilangan pada gambar berikut.
Pola bilangan tersebut dapat disusun dari barisan bilangan berikut:


d
st….
Jadi, rumus untuk mencari bilangan ke-n dari pola bilangan persegi adalah
h)  Bilangan Segitiga
           
Contoh pola bilangan segitiga :
                        {
1, 3, 6, 10, 15, 21, 28, 36, 45, 55… }
 
Kenapa sih disebut pola bilangan segitiga? coba dech perhatikan kalo bilangan diatas disusun akan menjadi seperti ini:
Pola bilangan tersebut dapat disusun dari barisan bilangan berikut:

Jadi, rumus untuk mencari bilangan ke-n dari pola bilangan segitiga adalah

Senin, 27 Agustus 2012

Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika




Kendala dalam mengajar matematika memang bukan saja terletak pada tingkat kesulitan materi, akan tetapi pada kurangnya motivasi belajar dari dalam diri siswa untuk belajar matematika. Sedangkan motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran.

Motivasi belajar siswa sangat berkaitan erat dengan perasaan atau pengalaman emosioal, sehingga upaya guru untuk memotivasi siswanya dapat dilakukan dengan cara menimbulkan rasa puas atau rasa telah mencapai keberhasilan pada diri siswa.

Berikut ini adalah beberapa cara dalam meningkatkan motivasi belajar matematika siswa.

1. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan kendala dalam belajar matematika.

Hal ini dapat dilakukan secara face-to-face atau melalui secarik kertas. Biarkan siswa menuliskan semua kendala yang membuat mereka enggan atau malas belajar matematika.

Selanjutnya, tugas guru menganalisis setiap kendala dari siswa, lalu sebisa mungkin berikan komentar yang dapat menghapus atau meringankan beban dari setiap kendala yang sudah siswa tulis.

2. Berikan pengalaman belajar matematika yang menyenangkan.

Banyak artikel di internet tentang membuat atmosfir pembelajaran yang menyenangkan. Selain dapat membuat siswa menjadi lebih enjoy dalam belajar, situasi belajar yang menyenangkan juga dapat meninggalkan kesan yang baik bagi siswa. Dengan terus menerus memberikan pengalaman yang menyenangkan, siswa menjadi lebih tertarik saat menyambut pelajaran matematika. Biarkan matematika menjadi candu bagi mereka.

Namun, hal ini tidaklah mudah. Apalagi bagi siswa yang memang sudah sangat alergi dengan matematika atau bahkan trauma karena pernah mendapatkan pengalaman belajar yang tidak menyenangkan sebelumnya. Untuk itu, seorang guru matematika harus dapat memainkan peran layaknya seorang sturadara.

3. Jelaskan kepada siswa manfaat belajar matematika.

Berikan penjelasan yang sesuai dengan materi, terutama mengenai aplikasi matematika dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai siswa merasa pelajaran matematika itu hanya sebatas teori angka atau sekedar menghafal rumus kemudian mencari solusinya.

Dengan mengetahui manfaat dan aplikasi matematika dalam kehidupan sehari-hari diharapkan siswa lebih termotivasi ketika belajar matematika. Untuk menjelaskan ini, guru dapat menyampaikan dalam bentuk cerita.

Lalu, bagaimana kita melihat kemajuan atau peningkatan motivasi belajar matematika siswa? Berikut ini adalah indikator siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar matematika.

1. Siswa terdorong mengemukakan ide-idenya, merasa bangga dan senang karena menggunakan denya sendiri.
2. Siswa merasa senang belajar matematika melalui diskusi dengan teman-temannya.
3. Siswa berpendapat banwa ada kaitan matematika dengan lingkungan sekitar mereka.
4. Siswa berpendapat bahwa pengetahuan matematika dapat diperoleh dengan mengembangkan idenya sendiri.
5. Siswa berpendapat bahwa pembelajaran matematika yang interaktif antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru dapat menambah pengetahuan mereka.

Demikian artikel tentang cara meningkatkan motivasi belajar matematika pada siswa, semoga bermanfaat